VemmeDaily.com, Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia, PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) memperingati hari jadinya ke-46 dengan berbagi kebahagiaan melalui program donasi Avrist Reading Corner kepada Pondok Pesantren Ar-Rofi’I dan Panti Asuhan Kampung Melayu.
Program donasi Avrist Reading Corner merupakan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana membaca bagi pelajar di pondok pesantren dan anak-anak prasejahtera di panti asuhan. Avrist Reading Corner menyediakan ratusan buku bacaan yang sesuai dengan usia anak-anak seperti buku dongeng, ensiklopedia, dan buku ilmu pengetahuan.
Ian Ferdinan Natapradja, Direktur PT Avrist Assurance menjelaskan perjalanan Avrist Assurance dalam melayani keluarga Indonesia selama 46 tahun ini merupakan momentum untuk turut berperan dan hadir di tengah masyarakat. Salah satunya melalui program Avrist Reading Corner ini.
“Tujuannya adalah untuk mendukung peningkatan minat baca pada anak-anak serta memberikan edukasi literasi keuangan sebagai tanggung jawab kami di bidang edukasi finansial,” kata Ian.
Selain mendonasikan ratusan buku bacaan untuk anak-anak, Avrist Assurance juga memberikan edukasi literasi keuangan bagi para tenaga pengajar pondok pesantren Ar-Rofi’I dan pengasuh panti asuhan Kampung Melayu.
Literasi keuangan ini membahas tentang pentingnya perlindungan finansial dengan berasuransi, serta meyakinkan bahwa asuransi merupakan bagian dari perencanaan keuangan yang biaya preminya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Pada peringatan hari jadi Avrist Assurance yang ke-46 ini, perusahaan mengusung tema ‘Bersama Bersinergi’. Tema tersebut merupakan refleksi bagi Avrist Assurance untuk merangkul seluruh pemangku kepentingan agar dapat bersinergi mencapai tujuan bersama.
Ian mengatakan di tahun 2021 yang penuh tantangan ini, Avrist tidak bisa bergerak sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan. Diperlukan kerja sama yang kompak, agar dapat bersinergi.
“Kami mengimplementasikan semangat ini dengan menetapkan serangkaian strategi bisnis seperti penguatan kanal distribusi Avrist Assurance serta penyediaan produk yang menjawab kebutuhan masyarakat,” ucap Ian.
Strategi memperkuat kanal distribusi ini terbukti efektif untuk mempertahankan performa keuangan yang sehat dan stabil bagi Avrist Assurance.
Di tahun 2020, Avrist assurance mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasian sebesar Rp126,9 miliar, serta perolehan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 430%, jauh di atas standar yang telah ditetapkan oleh OJK yakni sebesar 120%.
Perolehan ini semakin mengukuhkan Avrist assurance sebagai perusahaan asuransi terpercaya dengan performa keuangan yang kuat.
Tahun 2021 ini, Avrist Assurance berfokus pada penyediaan produk perlindungan yang sesuai kebutuhan masyarakat, serta peningkatan profitabilitas yang berkelanjutan.
Untuk mendukung tujuan tersebut, Avrist Assurance melakukan transformasi pada operasional bisnis dengan mengadaptasi digitalisasi.
Langkah ini diwujudkan dengan penerbitan e-policy, layanan berbasis digital melalui Customer Portal, serta penyediaan produk perlindungan yang 100% berbasis online yaitu Avrist Simple Start.
Produk Avrist Simple Start dipasarkan secara online dan dapat dibeli melalui situs e-commerce shop.avrist.com.
Selain melakukan transformasi operasional menuju digitalisasi, Avrist Assurance juga akan memperkuat kanal distribusi dengan menyediakan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat. Perusahaan mengutamakan produk perlindungan murni yaitu asuransi jiwa dan kesehatan tradisional yang dapat memberikan perlindungan pasti kepada nasabah.
Saat ini Avrist Assurance tengah mengembangkan layanan berbasis online bagi seluruh nasabah, sehingga diharapkan ke depannya pelayanan untuk nasabah dapat diakses lebih mudah.
Dengan layanan tersebut, nasabah dapat memperoleh informasi status polis hingga rekanan rumah sakit terdekat sebagai bentuk pelayanan prima dari Avrist Assurance.
Rangkaian kebijakan strategi yang dijalankan juga didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang memadai. Avrist Assurance berkomitmen untuk mengoptimalkan talenta SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, agar mampu bersaing dan memenangkan kompetisi di industri asuransi Indonesia.
Menurut Ian, pihaknya meyakini bahwa kolaborasi antar kanal distribusi dapat memudahkan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas yang berkelanjutan.
Seperti kanal EBD yang bergerak pada industri B2B, dapat berkolaborasi dengan unit DPLK agar pelayanan untuk klien korporat dapat lebih komprehensif. Kanal bancassurance juga dapat memperluas kolaborasinya dengan mitra perbankan untuk memasarkan produk bancassurance kepada khalayak.
“Inilah wujud semangat Bersama Bersinergi yang kami usung di tahun ke-46 Avrist Assurance dalam malayani keluarga Indonesia,” pungkas Ian.
Sebagai informasi, PT Avrist Assurance (Avrist) adalah perusahaan asuransi jiwa patungan pertama di Indonesia. Sejak berdiri tahun 1975, Avrist Assurance terus berkembang menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka yang mampu bersaing di industri asuransi jiwa di Indonesia.
Dengan pengalaman selama lebih dari 45 tahun, Avrist telah mengembangkan beberapa kanal distribusi antara lain Agency, Bancassurance, Employee Benefit Division, dan Syariah yang menyediakan produk-produk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi berbasis syariah, asuransi jiwa kredit dan pensiun baik untuk perorangan maupun korporasi.
Perkembangan bisnis Avrist juga tidak luput dari dukungan lebih dari 3,956 agen yang telah memiliki sertifikasi dan lebih dari 399 karyawan yang tersebar di 27kantor pemasaran Avrist.
Pada tahun 2010, Avrist menjalin kemitraan dengan Meiji Yasuda Life Insurance Company yang merupakan salah satu pemimpin pasar industri asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun. Avrist telah memiliki 2 (dua) anak perusahaan /subsidiary yaitu PT Avrist General Insurance dan PT Avrist Asset Management.
Dengan membawa semangat “Saya Terlindungi” Avrist berkomitmen untuk memajukan kehidupan gemilang yang bermakna bagi karyawan, mitra bisnis dan nasabahnya. PT Avrist Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.