Lifestyle

Ini Cara Menurunkan Hipertensi!

Foto: Ilustrasi/istimewa

VemmeDaily.com, Jakarta – Jangan pernah sepelekan penyakit hipertensi alias penyakit darah tinggi. Penyakit yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala parah, kelelahan, detak jantung tak teratur, dan nyeri dada ini sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.

Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Sebagai informasi, penyakit stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%) merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.

Yang mengejutkan, penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angkanya terus meningkat secara global. Bahkan pada tahun 2025, pengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen secara global.

Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Riset ini diperkuat dengan Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) yang menunjukkan angka pengidapnya meningkat jadi 32,4 persen. Ini artinya ada peningkatan sekitar tujuh persen dari tahun-tahun sebelumnya. Angka pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Tips dan Trik
Meskipun sangat mengkhawatirkan, namun penyakit ini sebenarnya bisa di kontrol dengan merubah gaya hidup, dan berkonsultasi dengan dokter ahli. Prinsipnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, sebelum terlanjur menderita penyakit darah tinggi, ada cara yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

Tambahkan bumbu, bukan garam
Sudah jadi rahasia umum bila konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah, oleh karena itu usahakan untuk tidak menambahkannya ke makanan kamu. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menambahkan rasa dalam masakan, bisa dengan menambahkan sedikit anggur merah di semur dan casserole, taburi bumbu, rempah-rempah dan madu pada masakan kamu. Usahakan untuk selalu mengecek kandungan garam dalam makanan yang kamu konsumsi sehari-hari seperti sereal atau roti.

Menurunkan berat badan
Orang-orang yang bermasalah dengan berat badan berlebih memiliki resiko yang lebih besar terkena hipertensi ketimbang mereka yang memiliki berat badan normal. Karena itu, untuk menghindari resiko hipertensi usahakan untuk menurunkan berat badan sebesar 2,2 kg. Meski tidak banyak, namun penurunan 2,2 kg ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menurunkan resiko hipertensi. Mulailah dari cari sederhana seperti mengolah daging dengan cara di bakar, menambahkan buah kering ke dalam sereal, serta mengganti air gula menjadi air putih.

Mengkonsumsi makanan yang kaya kalium
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari resiko hipertensi adalah dengan mengonsumsi makanan kaya kalium seperti kacang putih, sayuran berdaun gelap, tuna, pisang, dan kentang (dengan kulitnya). Konsumsi makanan ini akan membantu ginjal kamu membuang kelebihan cairan dan natrium dari aliran darah, sehingga mengurangi tekanan darah.

Olahraga ringan
Berolahraga secara teratur membantu menurunkan tekanan darah dan menguatkan hati. Olahraga apa saja? Bisa dengan berjalan, jogging, menari, berenang, atau bersepeda. Lakukan aktivitas sederhana ini selama 30 menit, lima kali dalam seminggu.

Tarik napas dalam-dalam
Tahukah kamu jika stress bisa meningkatkan tekanan darah, terutama bagi mereka yang bermasalah dengan hipertensi? Karena itu usahakan untuk menghindari stress dengan cara melakukan beberapa teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam. Selain itu olahraga dan tidur yang cukup juga merupakan cara yang bagus untuk mengurangi stres.

Berikut ini, ada beberapa teknik sederhana yang dapat membantu Anda mengendurkan pembuluh darah dan otot untuk membantu menjaga tekanan darah terkendali. Seperti dilansir dari Bright Side, yaitu:

Merendam kaki dalam air panas
Merendam kaki dalam air yang panas namun masih dalam batasan toleransi tubuh dapat membantu menjaga kepala dan leher tetap dingin, serta mencegah darah terlalu banyak mengalir ke otak. Caranya cukup mudah, ambil ember atau baskom dan isi dengan air panas. Kemudian duduklah di kursi dan letakkan kaki ke dalam air selama 10-15 menit. Darah dari kepala akan bergerak ke arah kaki, lalu tekanan darah perlahan akan kembali normal.

Rileks di sikap savasana
Salah satu satu pose dalam yoga ini dapat membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Berbaringlah telentang, tutup mata, dan coba relakskan setiap otot tubuh. Beristirahatlah dalam pose ini selama sekitar 10-15 menit, niscaya kamu akan merasa lebih baik.

Dalam beberapa kaus, tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh dehidrasi. Ketika kamu mengalami dehidrasi, volume darah dalam tubuh akan menurun.

Untuk menghindari ini, setiap kali kamu mulai merasakan gejala hipertensi, cobalah minum 1-2 gelas air. Ini akan membantu mengembalikan volume darah yang cukup dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.

Mendengarkan musik klasik
Ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, terutama jika digabungkan dengan latihan pernapasan dan meditasi. Ini terjadi karena jenis musik tersebut menghasilkan efek menenangkan pada tubuh Anda dan mengurangi hormon stres, kortisol.

Pernapasan perut bagian dalam lubang hidung sebelah kiri akan membantu mengontrol tingkat tekanan darah. Ini terjadi dengan cara merelaksasi pembuluh darah dan mengurangi hormon stres.

Caranya, ambil posisi duduk di lantai atau kursi dalam posisi yang nyaman dengan punggung lurus. Letakkan tangan kiri di perut. Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari kanan. Ambil napas dalam-dalam lewat lubang hidung kiri, tahan beberapa detik, lalu bernapas. Bernapas perlahan dan dalam hanya lewat lubang hidung kiri selama sekitar 3-5 menit.

Pijat telinga dan leher
Ada 3 titik di kepala dan leher yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dalam beberapa menit. Caranya:

Temukan titik pertama di belakang daun telinga lalu temukan titik kedua. Dengan jari-jari, pijat leher dengan lembut dengan gerakan lembut ke atas dan ke bawah garis tersebut. Ulangi 10 kali di kedua sisi leher.

Titik ketiga terletak di wajah dengan ketinggian daun telinga sekitar setengah sentimeter dari telinga. Pijat kedua sisi dengan ujung jari selama sekitar satu menit dalam gerakan memutar berlawanan arah jarum jam.
Memijat bagian-bagian tersebut akan meredakan ketegangan pada otot leher dan mengembalikan aliran darah ke otak.

To Top