VemmeDaily.com, Jakarta – Perkembangan e-commerce di Indonesia saat ini cukup pesat, hanya dengan modal internet kita bisa bertransaksi dengan mudah. Semakin banyak e-commerce bermunculan diprediksi dapat menggeser kedudukan mall konvensional.
Melihat besarnya peluang pasar e-commerce, PT Manurung Capital Indonesia yang dipimpin Prof. Dr. Adler Haymans Manurung meluncurkan market place manurung-belanja.com pada Minggu, 1 September 2019.
E-commerce ini merupakan hasil dari patungan paguyuban Patambor Indonesia. Manurung-belanja.com memiliki kelebihan salah satunya produk- produk yang dijual juga ada produk budaya seperti tas ulos, tandok, dan produk lain yang menjadi satu ciri khas dan keunikan dibanding market place lain.
Kerjasama juga akan dilakukan dengan produsen maupun supplier besar sehingga varian produk akan semakin banyak dan harga jual lebih bersaing. “Dalam proses pengiriman barang maksimal 3 jam sampai ke tangan konsumen. Bagi supplier atau pemilik produk juga hanya membayar fee maksimal 1 persen dari nilai penjualan kepada PT Manurung Capital Indonesia,” jelas Adler yang berpengalaman sebagai fund manager.
Saat ini konsumen bisa melakukan transaksi belanja melalui website www.manurung-belanja.com, dan dalam 2 minggu ke depan sudah bisa diunduh di Google Playstore. Dengan motto ‘Bersama Melayani Sesama”, manurung-belanja.com ingin membuat jasa pelayanan yang terbaik dari semua maret place yang ada saat ini. Untuk bisa bersaing dengan marketplace besar yang sudah ada, Adler mengatakan bahwa e-commerce yang dibangun menyasar komunitas Manurung dengan strategi persatuan dan kebersamaan.
Ide untuk membuat e-commerce ini muncul dua bulan lalu, nantinya terobosan akan dilakukan paguyuban Patambor Indonesia ke banyak bisnis start up. “Kita memiliki kemauan untuk membangun bersama ekonomi Indonesia dari bawah. PT Manurung Capital Indonesia sebagai sebuah perusahaan holding yang saat ini mengelola manurung-belanja.com akan terus mengembangkan e-commerce dan e-social education serta e-investasi yang saat ini sedang dikembangkan,” pungkasnya.
