VemmeDaily.com, Jakarta – Perawatan rambut menjadi sesuatu hal yang diminati oleh banyak orang, baik perempuan maupun laki-laki. Bagaimana tidak, karena rambut merupakan mahkota, yang bila terawat indah dan sehat akan membuat seseorang berpenampilan lebih menarik.
Kini telah hadir perawatan rambut berbahan dasar bulu ayam dan daun apu-apu (Pistia stratiotes), serta bahan penunjang lidah buaya, bubuk cokelat dan cuka apel. Perawatan yang dinamai PROVID ini merupakan sebuah produk keratin treatment alami.
Produk tersebut merupakan hasil karya lima orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Kelimanya adalah Agatha Kristy Dwi Yanti, Naufal Abiyyu, Fajrina Malkha Aisya, Izzah Linatul Khariroh dan Alvu Sya’ban, di bawah bimbingan dosen Muhammad Fakhri.
Salah satu mahasiswa, Alvu mengatakan bulu ayam mengandung keratin yang bisa menjaga rambut tetap kuat. Sementara ekstrak daun apu-apu mengandung flavonoid dan terpenoid yang mampu membuat efek perawatan bertahan lama.
“Keratin, flavonoid dan terpenoid juga berfungsi sebagai antioksidan, memperbaiki rambut yang rusak, dan membuat rambut tampak lebih berkilau dan mudah untuk diatur,” ujarnya.
Bahan lainnya, lidah buaya digunakan untuk mengatasi ketombe, menjaga pH dan mempercepat pertumbuhan rambut. Sedangkan bubuk cokelat menjadi pewarna alami dan pemberi bau wangi pada produk ini.
Sementara cuka apel digunakan sebagai pengganti formalin untuk melemahkan ikatan hydrogen dan garam pada rambut. Karena itu, produk ini bisa menjadi alternatif produk perawatan rambut yang lebih aman karena tidak menggunakan formalin.
Lebih lanjut menurut Alvu, penggunaan formalin dalam produk keratin untuk menghaluskan dan meluruskan rambut bisa membuat poros rambut lemah dan rambut rusak.
Berdasarkan Badan Kesehatan Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention), paparan formaldehid dalam waktu lama juga berisiko menimbulkan penyakit kanker.
PROVID telah diuji oleh dosen-dosen Universitas Brawijaya, mahasiswa, dan pemilik salon. Sekarang produk itu menjalani tahapan uji kandungan formalin di Dinas Kesehatan Malang. Produk itu sudah dipasarkan melalui layanan penjualan daring.
Karya mahasiswa Universitas Brawijaya ini juga telah berhasil meraih medali perunggu dalam kategori inovasi terbaik pada ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019.
