Figure

Nina Moran, Co Founder Resonation: Support System untuk Para Perempuan Saling Bertukar Inspirasi

VemmeDaily.com, Jakarta – Sosok wirausaha dan leader builder Nina Moran menginspirasi para perempuan untuk tidak pernah berhenti melakukan empowerment. Perempuan kelahiran 2 Agustus 1979 ini mengawali karir dengan mendirikan majalah Go Girl sebagai media untuk perempuan muda yang membahas isu-isu penting seperti lingkungan, pernikahan dini serta politik.

Selama 14 tahun mengelola Go Girl, Nina mengalami pasang surut dalam bisnis sampai mengalami penolakan, berangkat dari pengalaman ini, lulusan Universitas Atmajaya jurusan Administrasi Bisnis ini membentuk forum Resonation sebagai support system untuk para perempuan. Menurutnya perempuan mampu menemukan sendiri kesempatannya. Resonation diselenggarakan pertama kali di tahun 2017.

“Bagi saya memberdayakan perempuan berarti kita memberdayakan generasi-generasi selanjutnya dan mudah-mudahan kita memberdayakan bangsa kita. Sekarang gerakan-gerakan ini seakan menjadi motivasi. Meskipun kita secara intelektual pintar tapi kalau kita nggak punya daya jual atau nggak percaya diri maka nggak bisa apa apa. Di Resonation, kita bisa bertemu dengan perempuan-perempuan lain dengan berbagai macam challenge, saling menguatkan dan bertemu dengan perempuan-perempuan hebat untuk banyak bertanya atau belajar,” paparnya.

Di tahun 2018 Nina juga menyelenggarakan Resonation berupa konferensi satu hari dengan tema Build Your own Door pada 1 Desember 2018 lalu.

“Kita ada seksi group mentoring. Jadi peserta kita buat grup berisi sekitar 7 sampai 10 orang per grup lalu kita pasangkan dengan fasilitator. Peserta bisa banyak bertanya kepada fasilitator mengenai apa yang ingin dipelajari selama dua jam. Sesinya bersamaan di semua grup, dan ada 104 kelompok. Peserta bisa menggali mengenai mimpinya, masalah yang ditemui sehingga belum bisa mencapai mimpi itu, diberikan motivasi, dan diberi tahu apa yang langsung bisa diaplikasikan begitu keluar dari konferensi,” jelasnya.

Peserta Resonation dari kalangan wanita umur 18-45 tahun. Dari kalangan mahasiswa hanya 18 persen dan rata-rata merupakan wanita karir atau memiliki usaha dengan usia terbanyak antara 22 sampai 27 tahun.

Menurut Nina, di era media sosial seperti saat ini, kita seringkali terpapar dengan cerita hidup orang lain yang terkesan jauh lebih maju, lebih sukses dan lebih banyak mendapatkan kesempatan. Sementara itu kita kerap berkecil hati, merasa menghadapi begitu banyak tantangan, bersaing dalam kompetisi yang begitu ketat, seakan ada beribu jalan buntu dan dinding tinggi yang menutup kesempatan untuk meraih mimpi.

“Untuk itu Resonation 2018 mengajak perempuan Indonesia untuk merenungkan kembali kekhawatiran mereka, mengubah perspektif dan mengembalikan fokus untuk mencapai mimpi dan aspirasi mereka. Resonation memberikan akses kepada peserta untuk mendengarkan journey dari perempuan-perempuan inspiratif lain dan belajar dari pengalaman mereka. Di sini kami tidak hanya berbagi cerita sukses, tapi juga cerita kegagalan. Kegagalan adalah bagian dari proses, yang penting adalah kemauan untuk menjadi lebih baik dengan tidak berhenti belajar, tidak malu untuk meminta bantuan dan ketika pintu kesempatan tidak kunjung terbuka, berani untuk ciptakan kesempatan sendiri,” pungkasnya.

To Top