Lifestyle

9 Tanaman Obat Prioritas dalam Fitofarmaka

VemmeDaily.com, Jakarta – Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu besar. Berdasarkan Conservation International (CI), Indonesia merupakan salah satu dari 17 Negara yang memiliki keanekaragaman yang besar. Di antaranya memiliki dua dari 25 titik di seluruh dunia, meskipun luas Indonesia hanya 1,3 persen dari bumi.

Indonesia memiliki 10 persen spesies bunga, 12 persen spesies mamalia, 16 persen spesies reptile dan amfibi, 12 persen spesies ikan, dan 17 persen spesies burung dari yang dimiliki seluruh dunia. Indonesia juga memiliki hutan hujan terbesar nomor tiga di dunia. Hutan hujan Indonesia menjadi tempat tinggal keanekaragaman biologi di dunia. Bahkan disebutkan Indonesia memiliki spesies paling banyak di dunia, yang terbentang lebih dari 17.500 pulau.

Hutan dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat besar, yakni hampir 30.000 tanaman obat herbal. Hampir 7.000 spesies dikenal memiliki manfaat untuk keperluan pengobatan. Sebanyak 250 spesies digunakan sebagai bahan baku herbal tradisional, industri jamu. Di tahun 2003, total terdapat 9.737 bahan herbal yang telah terdaftar, termasuk 1.093 yang merupakan produk impor.

Beberapa obat bahan alam yang sudah terdaftar di BPOM, antara jamu, obat herbal terstandard (OHT) dan Fitofarmaka. Jamu adalah obat bahan alam yang memiliki bukti empiris. OHT berasal dari jamu yang dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik. Sementara fitofarmaka adalah obat herbal terstandard yang sudah diuji klinik pada manusia.

Dari sekian banyak spesies yang ada di Indonesia, dr. Bayu DS, dr., M.Si., Dipl. CIDESCO, Praktisi Natural Cosmetics, ada sembilan tanaman obat yang menjadi prioritas utama untuk fitofarmaka, antara lain:

1. Jambu Biji (Psidium guajava). Untuk pengobatan digunakan daunnya, yang merupakan cara tradisional untuk immunomodulator astringent. Daun jambu biji banyak digunakan untuk pengobatan demam.
2. Mengkudu (Morinda citrifolia). Buah mengkudu bagus digunakan sebagai obat antihipertensi. Sementara daunnya mujarab untuk obat antidiabetes.
3. Daun Salam (Sizgium polyanthum). Daun salam bermanfaat sebagai obat antidiabetes.
4. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia). Yang digunakan adalah daunnya sebagai antiobesitas.
5. Jahe (Zingiber officinale). Rimpangnya digunakan untuk menstimulasi saluran pencernaan.
6. Kunyit (Curcuma domestica). Rimpangnya digunakan untuk antilipidemic (menurunkan kadar kolesterol), antibakteri, peluruh embedu, dan menstimulasi daya tahan tubuh.
7. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Rimpang temulawan bermanfaat untuk melindungi kerusakan hati (hepatoprotector), menstimulasi kerja liver (choleretic), dan antiinflamasi.
8. Sambiloto (Andrographis paniculata). Daunnya digunakan untuk penurun panas (antipiretik), mengatasi tukak/ulkus yaitu luka pada dinding perut atau usus (anti-ulcer), dan antidiabetes.
9. Pegagan (Centela Asiatica). Bagian yang digunakan adalah aerial yang bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah menjadi lancar (vasodilator) dan menstimulasi daya tahan tubuh.

To Top