Lifestyle

Cara Tepat Merawat Veneer Gigi

Namun untuk menjaga veneer tetap putih sebaiknya pasien yang melakukan veneer memperhatikan kebersihan gigi

Foto:istimewa

VemmeDaily.com, Jakarta – Tren dunia kecantikan saat ini memang kian beragam, mulai dari perawatan kulit hingga perawatan gigi, yaitu veneer yang merupakan prosedur untuk memutihkan dan merapihkan gigi secara instan namun hasilnya mampu bertahan cukup lama yaitu selama 10 tahun.

Meskipun masuk treatment yang lumayan mahal, namun tidak sedikit para wanita rela mengeluarkan koceknya demi mendapatkan gigi putih bak porselen. Oleh sebab itu tindakan veneer haruslah dilakukan dengan dokter yang tepat dan juga perlu dilakukan perawatan yang benar secara rutin agar hasil veneer lebih maksimal.

Veneer merupakan sebuah lapisan gigi berwarna yang terdiri dari komposit, porselen, keramik atau resin akrilik yang terpasang pada gigi. Veneer dapat menutupi hanya bagian luar dan tepi gigi atau dapat menyerupai 3/4 mahkota, tergantung pada jumlah perubahan yang diperlukan. Treatment gigi dengan veneer memiliki kelebihan yang dapat bertahan lama hingga 10 tahun tanpa pengulangan. Bahkan dapat bertahan permanen jika melakukan perawatan secara tepat. Namun untuk menjaga veneer tetap putih sebaiknya pasien yang melakukan veneer memperhatikan kebersihan gigi dengan rutin merawatnya.

Dalam melakukan treatment veneer ada dua proses yang harus dilakukan. Proses dalam pembuatan sebuah gigi palsu veneer yang pertama adalah proses secara langsung atau (direct) dan yang kedua adalah secara tidak langsung (indirect).

1. Proses secara langsung ( direct)
Proses pembuatan veneer secara langsung (direct), bahan dasar yang digunakan untuk membuat veneer tersebut adalah composite. Untuk proses tersebut, dokter gigi dapat langsung melakukan tindakan dengan mengurangi bagian depan gigi asli yang diinginkan untuk diberi veneer kemudian ditambal langsung dengan menggunakan composite. Composite memiliki komposisi yang terdiri dari matriks resin dan partikel pengisi anorganik, komposisi tersebut berfungsi untuk ketahanan composite dalam kondisi apapun di dalam mulut. Composite digunakan karena memiliki warna sealami gigi asli.

2. Proses secara tidak langsung (indirect)
Dalam proses pembuatan veneer secara tidak langsung (indirect), bahan dasar yang digunakan untuk membuat veneer tersebut adalah porcelain. Yang dimaksud dengan proses pembuatan veneer secara tidak langsung (indirect) adalah gigi asli yang sudah dikurangi bagian depannya oleh dokter gigi, lalu dicetak dan dikirim ke laboratorium gigi agar dibuatkan gigi palsu veneer porcelain tersebut, kemudian hasil gigi palsu veneer porcelain yang berwarna seperti gigi asli pasien dan dengan bentuk yang sudah diperindah akan dikirim ke dokter gigi untuk dilekatkan ke gigi asli pasien dengan menggunakan lem khusus.

Porcelain memiliki komposisi silica (SiO2), feldspar potas (K2O.Al2O3.6SiO2), feldspar soda (Na2O, Al2O3.6SiO2), dan pigmen. Porcelain digunakan untuk gigi palsu karena memiliki warna yang sangat bagus seperti gigi asli dan tidak mudah tergores karena terdapat lapisan kaca di bagian luarnya.

Sebelum melakukan veneer ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien, sebaiknya pasien terlebih dahulu memastikan gigi bagian belakang dalam kondisi baik. Karena setelah di veneer aktivitas mengunyah makanan akan lebih banyak mengandalkan bagian gigi belakang tersebut. Selain itu kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur atau bruksisme juga harus dihililangkan. Karena menggemeretakkan gigi secara kuat dapat meretakkan lapisan gigi tersebut.

Kebiasaan buruk ini harus dihilangkan agar setelah melakukan treatment, veneer gigi selalu dalam kondisi baik. Syarat lainnya yang juga harus dipenuhi adalah kesehatan gusi serta tulang gigi harus dalam keadaan sehat. Jadi tidak bisa langsung melakukan veneer gigi, perlu ada tahapan-tahapan yang harus dilalui.

Treatment veneer pada dasarnya tidak memiliki efek samping yang berbahaya, pemakaian veneer tidak begitu menimbulkan efek buruk yang terlalu besar. Hanya saja veneer beresiko membuat gigi menjadi sensitif bila kondisi gigi masih vital atau sangat tipis. Karena metode pengasahan gigi dan menghilangkan sedikit jaringan di permukaan gigi pada treatment veneer.

Veneer juga sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah berusia diatas 21 tahun, karena veneer tidak seperti kawat gigi yang dapat dipakai oleh yang berusia muda. Veneer disarankan dilakukan jika semua gigi telah keluar. Rata-rata gigi terakhir tumbuh ketika usia 20 hingga 21 tahun, dan pada usia itulah waktu yang paling tepat.

Sebagaimana halnya gigi asli, veneer memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat agar veneer lebih tahan lama.
1. Control : Idealnya, gigi dengan kondisi normal diharuskan memeriksakan ke dokter dua kali setahun. Namun jika sudah memasang veneer, kontrol ke spesialis gigi sebaiknya dilakukan minimal tiga kali setahun. Dan pada tiga bulan pertama setelah pemasangan, kontrol gigi sebaiknya dilakukan lebih intensif, serta sebaiknya segera kembali ke klinik jika ada sesuatu yang kurang nyaman atau mengganjal setelah pemasangan veneer agar bisa diperiksa kembali.
2. Menjaga makan dan minum : Setelah memasang veneer, sebaiknya hindari memakan makanan yang terlalu keras, atau minuman panas minimal 3-6 bulan. Setelahnya, diperbolehkan memakan makanan apapun asalkan tetap berhati-hati saat mengunyah dan sebaiknya tidak makan yang terlalu panas atau dingin karena akan menimbulkan rasa ngilu.
3. Kebersihan : Menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari.

To Top