Whats On

Ajang Fimela Fest Dimeriahkan 7 Perancang Muda Berbakat

Menggelar peragaan busana kreatif bertemakan Back to Youth.

VemmeDaily.com, Jakarta – Tujuh perancang muda berbakat tanah air bersama dengan label lokal mereka berpartisipasi di ajang FIMELA FEST 2018 di Gandaria City pada tanggal 13 hingga 18 November 2018, dengan menggelar peragaan busana kreatif bertemakan Back to Youth.

Tema ini senada dengan tema FIMELA FEST 2018 Back to Youth yang menyoroti semangat para pemudi Indonesia dalam berbagai bidang. Rangkaian koleksi tersebut dikaryakan secara khusus oleh label dalam rangka merayakan kelahiran kembali Fimela.com, serta semangat pemberdayaan perempuan muda dan kreatif Indonesia.

Ketujuh perancang muda tersebut adalah Jenahara yang menampilkan ketiga karakter utama brand yaitu Lennox (Bold Character), Kira (boyish) dan Chloe (Feminine) dalam tampilan street wear.

Mengusung tema “RARISSIME” Jenahara menyuguhkan serangkaian koleksi street wear dengan pembawaan khas masing-masing karakter yang kuat. Nikicio dengan tema koleksi yang terinspirasi dari era 80an hingga 2000 awal dimana street culture sangat digemari oleh anak muda. Nikicio mencoba untuk mengaplikasikannya pada tema koleksi bulan November dan FIMELA FEST. Gaya tersebut dapat dicermati dari beberapa produk seperti tas pinggang. Nikiciopun bermain dengan slogan dan parodi dari logo-logo yang ikonik dan memilih motif dan warna-warna terang untuk merayakan semangat muda.

Desainer muda Anthony Tandiyono meluncurkan koleksi lini terbaru dalam karya bertajuk “Pantai Menyapa”. Koleksi ini terinspirasi dari keceriaan di tahun 50-60 di mana dunia dan penduduknya masih terbebas dari cengkeraman teknologi yang sekarang banyak memerangkap manusia di dalam ruang tertutup.

Koleksi ini ditujukan untuk menggugah perasaan bahagia yang murni dirasakan saat orang-orang ke pantai pada tahun 50-60an. Koleksi ini menggunakan bahan bahan serabut dengan warna warna cerah dan kain yang hidup saat tertiup angin. Kain ini dipadukan dengan bahan bermotif hijau lemon cerah dan juga kain yang terbuat dari serat kayu putih. Perasaan nyaman dan ringan ditujukan untuk membuat koleksi yang menyenangkan.

Selain itu ada label mode independent karya anak bangsa, Moral. Label berusia muda ini khas di antara para pemain industri karena cerita kuat yang berfungsi sebagai naratif untuk setiap koleksi. Awalnya dimulai sebagai label pakaian pria, MORAL telah berevolusi untuk melayani pria dan wanita yang memadukan kemewahan muda diwarnai dengan keajaiban eksistensial.

Musim ini, MORAL hadirkan sebuah eksperimen tentang eksplorasi tekstil dimana perancangnya kembali ke kampung halamannya di Bandung untuk bekerja bersama dengan dua anak laki-laki yang tuna netra dari Sekolah Bandung untuk Tuna Netra.

Koleksi MORAL / PERSPEKTIF ini disajikan dalam acara Asia Newgen Fashion Award di Singapura oleh Harper’s Bazaar dan didukung oleh Swarovski. Tak ketinggalan Rêves Studio yang merupakan womenswear ready-to-wear berbasis di Indonesia yang didirikan pada tahun 2016.

Tahun ini Rêves Studio bangga mengikuti FIMELA FEST dengan memperagakan koleksi terbaru mereka. Rêves Studio menampilkan koleksi Spring/Summer 2019 dengan kolaborasi unik bersama WATT – Walk The Talk untuk footwear. Bertajuk Luminance, koleksi ini merupakan jajaran karya untuk Spring/Summer 2019 Reves Studio yang merangkum keindahan yang halus.

Terinspirasi oleh warna-warna yang dipantulkan ke air dari langit lembut menyerupaipermen kapas (cotton candy skies), SS19 memancarkan keanggunan alam ini. Dengan kombinasi warna halus; blush on, putih, ungu dan kuning, koleksi ini menyentuh sisi feminin pemakainya.

Untuk pertama kalinya, Etterette juga berpartisipasi dalam ajang FIMELA FEST. Terinspirasi dari kekayaan dan keindahan alam ibu pertiwi, koleksi khusus ini merupakan ekstensi dari koleksi musim semi/panas 2019 yang mengambil ilham dari konsep ketidaksempurnaan yang indah, seperti daun kering, ranting pohon, dan pohon willow.

Gaya rancangnya merupakan kompilasi tekstur dan cetakan tak beraturan. Untaian benang tipis dijahit dengan cermat ke pakaian dan ketika dikenakan, menciptakan permainan gerakan dinamis yang merayakan kekayaan alam. Warna palet monokormatik adalah untuk lebih menonjolkan tekstur dan gerakan garmen, dan juga representasi abstrak dari ketidaksempurnaan keindahan alam tersebut.

Koleksi musim gugur/dingin 2018 didedikasikan kepada para pelanggan setia Day & Night. Koleksi ini diciptakan agar dapat dikenakan dalam segala kondisi cuaca; musim salju atau wisata tropis eksotis.

Berbagai pilihan yang ditawarkan dalam koleksi khusus ini, dari bahan rajut sweater tebal favorit yang terajut dengan 100% katun, hingga pakaian sederhana yang dapat dipakai untuk perayaan musiman. Dalam koleksi #dayandnightEUPHORIA ini, Anda dapat dengan mudah menemukan bayang-bayang monokrom dan teknik rekonstruksi-ulang unggulan di beberapa koleksi cantik ini.

Fimela Fest ini merupakan ajang tahunan ke-6 yang diselenggarakan oleh destinasi informasi digital terkemuka bagi perempuan Indonesia, Fimela. Fimela Fest menampilkan jajaran selebriti terkemuka Indonesia, beberapa diantaranya adalah: Maudy Ayunda, Fatin, Tyna Kanna Mirdad, Bubah Alfian, serta Sarah Ayu, dalam serangkaian acara kegiatan menarik dan bermutu bagi pengunjung dan peserta Fimela Fest.

To Top