VemmeDaily.com, Jakarta – Rasa bosan akibat bekerja di suatu tempat dalam waktu yang lama atau lebih dari lima tahun memang wajar dialami setiap pekerja, terutama mereka yang bekerja di kantoran. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja dan kreativitas seseorang. Lalu bagaimana cara mengatasi rasa bosan yang melanda agar tetap memiliki performa yang baik?
Bertahan dalam satu pekerjaan atau perusahaan yang sama belum tentu mendatangkan kepuasan bagi seseorang. Terkadang banyak orang yang terjebak dalam loyalitas yang tidak sesuai keinginannya. Kebosanan akan datang dan memporandakan segala macam potensi seseorang.
Pada dasarnya rasa bosan yang dialami seorang karyawan dalam lingkup kerja selama lebih dari lima tahun dalam penugasannya sudah sewajarnya. Karena hal ini menyangkut emosi seseorang.
Sama halnya bila seorang karyawan mengalami satu kejenuhan dalam menjalankan rutinitas kerja ini dikarenakan ruang lingkup dan rutinitas kerja yang dilakukan pada dasarnya sama dan tidak mengalami perubahan yang besar. Ia hanya mengikuti alur kerja yang telah ada selama bertahun-tahun.
Penyebab Kebosanan. Ada beberapa penyebab seorang karyawan bosan dengan pekerjaannya saat ini antara lain:
1. Nilai-nilai dan budaya di lingkungan rumahnya berbenturan dengan budaya dan nilai kantor yang ada. Di mana di rumah dididik untuk hormat dengan orangtua, saling berbagi dengan kakak dan adik dan kurangnya nilai kompetisi di dalam rumah tersebut. Sedangkan di dalam kantor ia diminta untuk bersaing dan berkompetisi dengan rekan kerja untuk mencapai prestasi yang gemilang. Hal ini dikarenakan, perilaku seorang karyawan adalah refleksi perilaku dalam lingkup kerjanya.
2. Pola kerja yang berulang dan bersifat monoton yang dikerjakan sepanjang penugassan dengan tugas-tugas yang sama dari waktu ke waktu
3. Kurangnya pengembangan karier dan apresiasi dari atasan terhadap kinerja bawahannya sehingga bawahan tidak diberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan diri. Atasan yang kurang peka dengan kebutuhan karyawannya bisa menjadikan seorang karyawan jenuh dan bosan terhadap rutinitas kerja akibat kurang dihargai oleh atasan.
4. Kurangnya challenge atau tantangan yang diberikan oleh atasan dalam peningkatan performasi karyawan sehingga target yang ditetapkan sama dan memiliki pola dari waktu ke waktu.
5. Minat kerja karyawan yang rendah terhadap tugasnya akibat dari kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang semakin berkembang saat ini.
Pengaruhi Kinerja. Karena itu penting dalam perusahaan untuk menyediakan unit yang mengurus tentang People Development di mana unit tersebut tidak hanya mengurusi tentang organisasi, tetapi stabilitas dari para karyawan untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk berlangsungnya peningkatan performansi.
Rasa bosan yang dirasakan karyawan tentunya dapat mempengaruhi kinerjanya, sulit berkonsentrasi dan kehilangan semangat. Apalagi jika perusahaan tidak memberikan perhatian atau apresiasi terhadap prestasi karyawan. Dengan kata lain perusahaan hanya mencari keuntungan semata tanpa mempedulikan karyawan sebagai aset berharga atau menganggap semua karyawan sama tanpa mempedulikan prestasi dari setiap masing-masing individu.
Sebelumnya ada hal yang perlu dikenali oleh perusahaan, jika seorang karyawan mengalami kebosanan dalam bekerja dan memutuskan untuk resign dari tugasnya, hal ini akan memberikan masalah bagi perusahaan. Terutama bagi karyawan yang memiliki kredibilitas dan kompetensi kerja yang optimal.
Lain halnya, jika karyawan tidak memiliki performa yang baik dalam pekerjaannya dan wawasan kerja tidak memadai dan ia tidak berani untuk mengambil tindakan resign maka hal ini bisa menjadi satu penyakit dalam organisasi atau lingkungan kerja. Penyakit perusahaan ini dapat disebarkan olehnya kepada rekan-rekan kerja lain dan mengakibatkan performansi dan kinerja unit dapat menurun. Terutama produktivitas kerja karyawan lainnya.
Oleh karena itu, kondisi ini menjadi tugas atasa di mana ia tidak hanya memonitoring dan mengevaluasi kinerja bawahan tapi juga melakukan maintenance karyawannya agar produktivitas meningkat. Coaching dan konseling menjadi cara bagi atasan untuk melakukan pendekatan untuk mengenali kendala, hambatan penyebab stressor dan masalah yang terjadi di dalam diri karyawan. Kenali karakter dari bawahan secara pribadi sehingga dapat menemukan cara-cara efektif untuk menguraikan solusi bagi karyawan.
Mengatasi Kebosanan. Berikut beberapa cara untuk menanggulangi kebosanan kerja secara efektif di antaranya:
1. Berpikir positif dengan memahami akan makna dan tujuan hidup kita sehingga kita lebih bersyukur. Mudah untuk diucapkan namun jika kita menerima segala kekurangan kita secara positif dan berdamai pada rasa bosan dengan melihat lingkungan sekitar yang kurang beruntung dari kita. Sehingga kita bisa lebih bersyukur dalam menanggapi berbagai kendala
2. Melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan atau hal-hal yang berbeda dari kebiasaan yang ada. Seperti pengembangan kemampuannya dalam hal ini training atau pelatihan lainnya
3. Cari dan kenali kelemahan kita dan meningkatkan kopetensi diri dengan memperbanyak wawasan baik melakukan pelatihan maupun melalui internet.
4. Buatlah suatu hal yang kreatif sebagai bentuk efektivitas kerja sehingga tidak monoton dalam bekerja.
5. Komunikasi dengan atasan untuk melihat kelemahan dan kekuatan diri sehingga bisa ditemukan potensi Anda dan berupaya untuk mengembangkannya. Bisa dengan rotasi kerja ataupun penetapan target-target yang berbeda.
6. Antisipasi lainnya adalah dengan memberikan kesempatan kepada personil untuk melakukan rotasi atau rolling kerja secara berkala sehingga para karyawan dapat menyelesaikan tugas-tugas lainnya tanpa menunggu orang lain mengerjakannya.
Hal ini untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi SDM dari pihak perusahaan. Keuntungan bagi karyawan adalah, ia memiliki pengalaman yang beragam dalam menangani proses kerja. Selain itu, wawasan kerjanya pun dapat semakin berkembang.
