VemmeDaily.com, Jakarta – Keberadaan toko online semakin berkembang dengan hadirnya banyak aplikasi online shopping, salah satunya berkonsep kado dari aplikasi Tandamata. Konsumen semakin dimudahkan untuk menemukan, memilih dan mengirimkan hadiah yang cocok bagi orang-orang terkasih.
Sejak dilaunching pada 20 Maret 2017, Tandamata yang dirintis oleh Irna Rasad selaku CEO Matata Corp bersama Enrico Pitono dan Gunawan Poramono kini sudah memiliki sekitar 90 vendor dan sebagian besar berasal dari kategori produk fashion. Keberadaan Tandamata memberikan wadah bagi wirausahawan khususnya vendor dari kalangan UMKM di Indonesia.
“Tandamata berkonsep kado supaya masyarakat mudah mencari kado dengan leluasa memilih kado secara online dan kita akan kirim ke tujuan,” jelas Regi, staf Tandamata.
Produk yang ditawarkan termasuk produk handmade dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Malang, Bali dan lainnya. Konsumen Tandamata umumnya menyukai produk fashion dan makanan untuk dikirim sebagai gift atau kado, untuk acara dan lainnya. Kisaran harga produk mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta dan sudah termasuk ongkir.

Irna Rasad, CEO Matata Corp
Kelebihan Tandamata dibanding toko kado biasa terutama dari segi waktu yang lebih efisien karena customer tak perlu repot datang ke toko kado. Selain itu produk sudah dikemas dengan rapi. Tandamata juga memberikan fitur tambahan bagi customer yaitu bisa menulis ucapan di kado yang akan dikirim. Aplikasi Tandamata bisa didownload di Google Play Atore atau APP Store. “Ke depannya kita juga akan melakukan pengiriman kado hingga ke luar negeri,” tambah Regi.
Untuk menjadi vendor Tandamata syaratnya sangat mudah. Anda bisa mendaftarkan produk ke link website www.tandamataindonesia.com/vendor. Di sana ada info mengenai fee dan vendor bisa melakukan submit mengenai brand produk dan foto produk serta packagingnya. Setelah itu baru proses operasional dengan mengirimkan contoh produk. Tandamata akan melihat dari sisi packaging dan kesesuaian produk untuk kado.
Vendor hanya dikenakan fee sekitar 6-12 persen dari harga produk bila terjual. Sistem kerjasama dalam hal ini menguntungkan vendor karena tidak perlu sewa tempat usaha, hanya ada sistem konsinyasi atau titip jual. Vendor tidak dikenakan biaya sewa per bulan. “Misalnya tas per harga satu barang itu kalau laku dipotong fee 6-12 persen tergantung harga barang,” tambah Regi.
Selain itu kalau produk tidak laku maka tidak ada potongan dan tidak ada rotasi. Berbeda dengan beberapa online shop lain dimana jika ada satu produk selama beberapa bulan tidak laku akan diminta untuk diganti. “Jadi selama masih ada produknya, justru kita bantu advertisingnya dengan membuat video profile setiap vendor, seperti ada cerita dibalik vendor supaya customer tahu,” terangnya.
Vendor juga tidak dikenakan biaya pendaftaran. Benefit dari sisi vendor bisa manage sendiri stoknya. Delivery juga diatur oleh Tandamata, tidak perlu dari pihak vendor. “Soal orderan, vendor hanya terima notifikasi dan siapkan barang. Barang juga bisa ditempatkan di vendor atau storage Tandamata,” pungkas Regi.
