VemmeDaily, Jakarta – Pendidikan yang mengedepankan praktik dan mengasah keterampilan siswa semakin diapresiasi. Tak hanya sekedar teori, tetapi ilmu kejuruan atau pendidikan vokasi dapat langsung diterapkan di lapangan.
Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi para lulusannya yang mengantongi keterampilan khusus dan siap bersaing di dunia industri.
Memfasilitasi kebutuhan tersebut, SMK Sint Joseph Jakarta yang berlokasi di Jl. Kramat Raya No. 134 Jakarta Pusat hadir sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia khususnya di Jakarta yang memiliki komitmen untuk menghasilkan lulusan SMK yang terampil, siap kerja, memahami dunia wirausaha dan mampu bersaing di dunia industri.
Menempuh pendidikan di SMK Sint Joseph berarti siap mendapat pendampingan dan dibentuk menjadi pribadi disiplin, tangguh dan bertanggung jawab.
Selain mengedepankan keterampilan, SMK Sint Joseph mempersiapkan siswanya menjadi pribadi yang jujur, bermental baja, pekerja keras, tidak mudah menyerah, disiplin, mandiri, percaya diri dan berkarakter. Mengingat delapan point tersebut merupakan hal yang penting dimiliki seseorang untuk terjun di dunia bisnis dan industri.
Seorang pakar pendidikan dari Finlandia, Profesor Erno August Lehtinen, guru besar pendidikan dari Universitas Turku, Finlandia pernah mengatakan bahwa pendidikan yang baik selalu mengedepankan kualitas pengajaran, bukan panjangnya jam belajarserta keseimbangan antara belajar dengan kegiatan yang mengasah keterampilan siswa.
Berdasarkan dari pemahaman tersebut, SMK Sint Joseph tidak hanya menerapkan proses pembelajaran yang hanya mengembangkan Intelegent Quotient (IQ), tetapi mengajarkan kemampuan Emosional dan Spiritual.
Sesuai dengan fondasinya sebagai Sekolah Menengah Kejuruan, program pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
SMK Sint Joseph tentu saja lebih mengedepankan proses pembelajaran praktek.
Salah satu program pengajaran yang diterapkan adalah Sistem Blok (2 minggu praktek-2 minggu teori). Manfaat pembelajaran dengan sistem blok dapat meningkatkan keterampilan siswa, mempertahankan konsentrasi pembelajaran praktik dan mengorganisir proses pembelajaran teori menjadi lebih efektif.
Kegiatan lain yang mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan kedua kemampuan tersebut (EQ dan SQ, -Red) di antaranya Ibadah Pagi, Retret, Misa, Perayaan Natal, Upacara Bendera, Live In, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Kunjungan
Industri, Praktek Kerja Industri, Classmeeting, Ekstrakurikuler (Pencak Silat, Futsal dan Basket) dan lain-lain.
SMK Sint Joseph sudah menandatangani MOU dengan Astra Honda Motor, ATMI Solo dan STIKOM Purwokerto untuk mengembangkan potensi dan keterampilan siswa setelah menamatkan pendidikan.
Selain itu, lulusan SMK Sint Joseph memiliki kesempatan untuk direkrut, mendapat pelatihan menjadi mekanik atau mendapatkan beasiswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman di sekolah tidak hanya didukung oleh program pembelajaran dan fasilitas yang baik, tetapi proses pendampingan guru terhadap siswanya.
SMK Sint Joseph menerapkan sistem pendampingan intensif kepada masing-masing siswa tanpa terkecuali mengingat sekolah adalah rumah kedua bagi siswa.
Guru SMK Sint Joseph tidak hanya mampu mentransfer ilmu pengetahuan atau menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas, tetapi mampu menjadi sahabat yang siap mendengarkan keluh kesah permasalahan yang dialami siswa, mengarahkan siswa untuk siap berjuang menghadapi dunia kerja, bisnis ataupun pendidikan yang lebih tinggi serta sebagai orang tua siswa di sekolah.
Sebagai informasi, SMK Sint Joseph pada awalnya bernama SPKT Sint Joseph. Didirikan pada bulan Januari 1976 dengan lama pendidikan 2 tahun yang bertujuan memberi keterampilan kerja di bengkel produksi.
Selanjutnya pada tahun 1977,Sekolah tersebut didaftarkan ke KANWIL DEPDIKBUD. Pada waktu itu Kepala DIKMENJUR memberi saran agar sekolah diubah menjadi SMK (lama pendidikan 3 tahun) dengan tujuan alumni diberi STTB agar selain bekerja dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau menjadi pegawai negeri. Menimbang bahwa saran tersebut baik maka diputuskan SPKT Sint Joseph diubah menjadi SMK Sint Joseph pada tahun 1978.(ari/VD)