Whats On

Hibah Seni untuk Memajukan Pembangunan Manusia

Yayasan Kelola memulai program Hibah Seni

VemmeDaily.com, Jakarta – Yayasan Kelola didirikan tahun 1999, untuk memberikan perhatian kepada perkembangan dunia seni Indonesia. Sejak didirikan, pengurus yayasan menyadari bahwa harus ada satu gerakan untuk membantu para seniman pertunjukan, dalam bentuk pendanaan, serta serta terbukanya akses informasi dan pembelajaran.

Tahun 2001, Yayasan Kelola memulai program Hibah Seni. Program ini ditujukan untuk seniman Indonesia agar dapat mewujudkan gagasan berkesenian mereka dan menampilkan karya mereka di hadapan penonton. Menyadari, bagi seniman tidak ada yang lebih membanggakan selain gagasan dan kreativitasnya mendapatkan kesempatan untuk ditampilkan dan dinikmati banyak orang.

Gita Hastarika, Direktur Yayasan Kelola mengatakan Hibah Seni merupakan salah satu program dari Yayasan Kelola, sebagai bentuk kepedulian kami untuk membantu para seniman pertunjukan Indonesia dalam meramu gagasan dan kreativitas mereka menjadi sebuah pertunjukan seni yang sarat makna bagi para penonton.

“Kami menyadari bahwa salah satu kendala dalam pementasan seni pertunjukan di Indonesia adalah langkanya dukungan dana. Sedikitnya sumber dana yang bisa diakses oleh seniman untuk berkarya membuat kurangnya jumlah pertunjukan dan menghambat berkembangnya seniman-seniman berbakat,” ucapnya.

Program ini dikembangkan berangkat dari keinginan Yayasan Kelola untuk mendorong praktik penyelenggaraan hibah kesenian yang lebih terbuka dan kompetitif bagi seniman perorangan atau kelompok kesenian di Indonesia. Salah satu seniman yang pernah menerima Hibah Seni adalah Yola Yulfianti.

“Hibah Seni tidak saja memberikan saya akses kepada dana yang saya perlukan untuk mewujudkan karya saya. Tetapi juga memberikan saya wawasan baru terhadap pengelolaan seni pertunjukan yang baik, serta bagaimana sebuah karya dapat diapresiasi. Dan yang penting adalah, bagaimana pesan-pesan yang ingin saya sampaikan, dapat diterima dengan baik, tidak saja oleh para oleh penikmat dan pemerhati seni, namun oleh publik secara luas,” ungkap Yola.

Yayasan Kelola juga memberikan Hibah Seni 2018 untuk seniman Pentas Keliling, antara lain Ari Ersandi (koreografer, Tenggarong) dan Arham Aryadi (komposer, Jakarta). Hibah Seni 2018 juga memberikan penghargaan untuk karya inovatif, antara lain: Dwi Maharani Pane (koreografer, Jakarta), Gema Swaratyagita (komposer, Jakarta), Juan Arminandi (komposer, Pontianak), Irwan Ahmett (performance artist, Jakarta), dan Ferry Alberto Lesar (koreografer, Jakarta).

“Kami berharap, melalui program Hibah Seni ini, Kelola dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun infrastruktur kesenian di Indonesia melalui proses berkarya dan pembelajaran manajemen seniman,” tambah Gita.

To Top