VemmeDaily.com, Jakarta – Pulau Cubadak yang memiliki lokasi sekitar 77 kilometer dari Kota Padang atau berjarak 24 mil lepas dari Pantai Padang merupakan salah satu pantai perawan yang menawan. Keindahan dan suasana alam yang menenangkan membuat pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata bahari yang banyak diminati wisatawan.
Asri dan hijaunya pepohonan yang menyeruak dari daratan berpasir putih menjadi penyempurna dari air pantai yang berwarna biru muda dan bergradasi hingga pekat. Pantai ini seolah seperti lukisan nyata yang mendatangkan rasa penasaran dan mampu mengusir kegundahan.
Beberapa nama pulau memang sudah familiar misalnya Pagang, Sirandah atau Pasumpahan. Tetapi Pulau yang memiliki pintu gerbang di Pantai Carocok ini menawarkan suasana yang lebih anggun. Mendengar nama Cubadak mungkin pikiran akan melayang pada salah satu satwa yang dilindungi. Namun Dalam Bahasa Minang, kata Cubadak memiliki arti Nangka. Dahulu Pulau Cubadak disinyalir merupakan bekas kawah dengan luas kurang lebih 40 km persegi.
Pertama menginjakkan kaki di pulau ini, sambutan dermaga panjang dengan air yang jernih akan membuat penikmatnya sulit move on. Maka tidaklah heran pulau ini juga seringkali dijadikan pilihan untuk merenung atau menepi dari penatnya hingar bingar suasana kota.
Banyak aktivitas yang bisa dinikmati di Pulau Cubadak. Mulai dari snorkeling, memancing, berjemur atau bermain air. Sentuhan angin disertai gulungan ombak yang tenang bisa dinikmati juga di sini. Kondisi alam yang ditawarkan membuat pengalaman wisatawan menjadi sempurna belum lagi keberadaan cottage yang berjajar menawarkan nuansa tempat menginap tradisional khas pantai.
Alam bawah laut yang indah seringkali menjadi spot menyelam yang sangat sayang jika dilewatkan. Maka tidaklah heran jika Pulau Cubadak merupakan salah satu tempat yang dicari bagi para penyelam.
Perjalanan menuju Pulau Cubadak dari Kota Padang bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam. Setibanya di Bandara, wisatawan bisa langsung menuju Pantai Carocok di Kota Painan. Untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Cubadak, disarankan menyewa speedboat dengan harga berkisar Rp 150 ribu.
Perjalanan ini bisa ditempuh sekitar 20 menit. Jika Anda dari luar pulau dan ingin berlibur ke Pulau Cubadak, Anda bisa menuju Bandara Internasional Minangkabau dan menempuh perjalanan sekitar 99,5 km yang bisa ditempuh sekitar 3 jam 15 menit berkendaraan. Sementara untuk cottage yang tersedia, ditawarkan dengan harga relatif tergantung kebutuhan wisatawan. Untuk wisatawan mancanegara, harga sewanya mulai dari Rp 1,9 juta per malam. Sedangkan untuk warga Indonesia, harga sewanya sekitar Rp 900 ribu per malam.
Desa Kapo-Kapo. Bergeser menuju dermaga kecil, ada sebuah perkampungan kecil yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kampung tersebut bernama Desa Kapo-Kapo. Berdasarkan cerita masyarakat, nenek moyang asal muasal penduduk desa tersebut bernama Mak Kapo yang berasal dari Mentawai. Sampai sekarang kuburannya masih berada di sana. Sementara ada juga yang mengatakan bahwa banyaknya pohon kapo-kapo di sana membuat desa tersebut diberi nama Desa Kapo-kapo.
Nuansa desa tersebut masih sangat tradisional di mana bangunan rumah penduduk masih terbuat dari kayu. Penduduk di sana juga masih memanfaatkan tenaga surya sebagai pembangkit listrik dan air bersih dari sungai yang ada di Desa Kapo-Kapo.
Penduduk Desa Kapo-Kapo dikenal sangat ramah. Banyak wisatawan yang merasa nyaman dan betah ketika berada di desa ini. Belum lagi suguhan kelapa muda yang langsung didapat dari pohonnya akan melengkapi keceriaan dan kebahagiaan setiap pengunjung yang tengah menikmati suasana. Tak hanya itu saja, Desa Kapo-kapo dikenal dengan kulinernya yaitu Randang Gurita. Randang Gurita terbuat dari Gurita yang diburu anak-anak dengan alat snorkeling seadanya.
Kemewahan dan keindahan alam Sumatera Barat memang selalu mengundang rasa penasaran. Masih banyak pulau dan daerah yang bisa dijelajahi untuk menuntaskan hobi traveling Anda selain Pulau Cubadak dan Desa Kapo-kapo. Keramahan penduduk setempat serta citarasa makanan yang disajikan seringkali menjadi kerinduan para wisatawan bahkan bagi masyarakat di tanah rantau.
