Whats On

JAPFA Ajak Guru Ikuti Pelatihan Pembelajaran Kreatif demi Proses Belajar yang Menyenangkan

Program CSR JAPFA4Kids untuk pendidikan

VemmeDaily.com, Jakarta – Selain siswa yang dituntut kreatif agar dapat bersaing dan mendapatkan peluang untuk membangun masa depan, guru juga diharapkan dapat menjadi pendidik yang kreatif agar mampu menciptakan suasana belajar menyenangkan bagi anak didiknya.

Sejalan dengan harapan tersebut, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Indojaya Agrinusa melaksanakan pelatihan pembelajaran kreatif bagi guru dari 9 Sekolah Dasar Negeri di Siosar, wilayah Relokasi Pengungsi Sinabung, Kaban Jahe.

Kegiatan ini sejalan pula dengan program pendampingan melalui program CSR JAPFA4Kids untuk pendidikan pada wilayah tersebut selama 6 bulan mendatang.

“Sebagai daerah relokasi, Siosar layak diperhatikan perkembangan sekolahnya dan juga kawasan permukimannya. Selain itu ada 9 Sekolah Dasar yang dibina oleh JAPFA yang lokasinya tidak jauh dari Siosar ini. Pengembangan para guru dari 9 sekolah dasar ini tidak berhenti disini. Akan ada pendampingan dari tim kami yang turut ikut dalam pengembangan kompetensi para guru ini. Bahkan 3 bulan mendatang akan kembali diadakan pelatihan sebagai upaya mendorong keberlanjutan dan peningkatan kompetensi para guru dalam melangsungkan proses belajar mengajar,” tambah Tekson Manalau, Farm Manajer PT Indojaya Agrinusa, anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA).

Meskipun baru pertama kali dilakukan, pelatihan ini mendapatkan respon yang menggembirakan dari para guru yang hadir dalam workshop tersebut.

“Materi yang diberikan sangat bermanfaat buat saya. Meski ini pelatihan pertama saya sudah bisa mengambil manfaatnya,” ujar Tina Purba, Guru SDN 044844 Guru Benua pada saat pelaksanaan pelatihan pembina duta.

Di kesempatan yang sama Juriani Bukit dari SDN 048098 Kutambelin mengatakan bahwa materi yang didapat jelas karena bisa langsung dipraktikkan di kelas nantinya.

“Metode pelatihan buat kami sangat variatif dan tidak membosankan. Saya yakin bisa mengaplikasinya di dalam kelas. Dan kami berharap bahwa program ini berlanjut terus dan tidak selesai disini,” ungkap Media Oktoberta Ginting, seorang guru yang lainnya.

“Memasuki satu dasawarsa pelaksanaan program JAPFA4Kids kami merasa bahwa pendidikan tidak hanya mengenai anak, namun juga eko-sistem pendidikan itu sendiri yaitu guru”, kata Retno Artsanti, Head of Social Investment JAPFA.

Artsanti juga menambahkan sela pendampingans selama enam bulan juga mendorong dan meningkatkan kapasitas guru untk menjadi agen perubahan. Menurutnya, program ini menjadi rangkaian terobosan yang dilakukan oleh JAPFA untuk memastikan perubahan di sekolah secara berkelanjutan.

“Rencananya program ini memang akan jadi program berkesinambungan. Kami adakan workshop, monitoring dan evaluasi sampai mencapai tujuan untuk membantu guru-guru menjadi lebih kompeten dan selalu mengikuti perkembangan program belajar mengajar dengan baik,” tegas Artsanti sekali lagi.

Program pelatihan yang diberikan dengan menggunakan “Brain Based Learning Methods” (Metode Belajar berdasarkan pembelajaran otak). Metode ini memberikan pelatihan tentang cara kerja otak dan juga melalui Pendekatan dalam pengajaran yang disesuaikan dengan cara kerja otak. Bila guru berhasil melakukan ini, diharapakan guru bisa mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Dalam program ini JAPFA bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

To Top