VemmeDaily.com, Jakarta – Cotton USA didampingi oleh CCI (atau Cotton Council International) menyelenggarakan acara yang berjudul: “COTTON USA NETWORKING 2018: Fabrics Producers and Local Fashion Designers/Brands”.
Acara ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendukung produsen serta perancang busana lokal dalam memajukan kualitas pakaian sehari-hari di industri fashion Indonesia, dengan kain dari kapas A.S.
Koleksi busana dibuat oleh desainer lokal untuk pasar Indonesia dalam skala besar.
Cotton Council International atau CCI adalah asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas A.S. dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang COTTON USA.
Ada 6 produsen kain yang berkolaborasi dengan 9 perancang busana lokal Mereka ditantang untuk mempresentasikan desain mereka yang paling kreatif dan inovatif dalam kategori pakaian sehari-hari menggunakan kain yang terbuat dari kapas berkualitas tinggi yang diproduksi dari A.S.
“Melalui kompetisi ini, kami ingin menginspirasi kreasi fashion di Indonesia mengenai pentingnya memiliki pengetahuan yang dalam soal material kain tekstil. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan perhatian publik mengenai kapas berkualitas tinggi yang diproduksi di A.S. Kapas A.S. berkualitas tinggi sudah digunakan sebagai material dasar untuk berbagai proses pembuatan bahan di banyak merk fashion dunia, termasuk mereka yang berada di pasar Indonesia,” tutur Dr Andy Do, Konsultan dan Perwakilan dari CCI.
Kapas yang diproduksi dari A.S. telah digunakan untuk membuat kain, dan kain-kain ini telah digunakan di berbagai pabrikan yang masuk ke Indonesia, serta di banyak merk internasional seperti Levi’s, GAP, Zara, H&M dan Ralph Lauren. Acara ini menunjukkan bahwa perancang busana lokal juga menggunakan kapas A.S. dalam memproduksi kain untuk pasar Indonesia dalam skala besar.
“Walaupun COTTON USA telah menjadi bahan utama oleh berbagai produk fashion terkemuka, pengetahuan publik mengenai apa dan siapa yang bergerak di balik setiap pakaian, gaun, atau kemeja yang mereka punya di lemari, masih sangatlah minim,” tutup Dr. Andy Do.
