Lifestyle

Mengenal Penyakit Kanker Serviks dan Kanker Payudara

Penyebab kanker serviks adalah sebuah virus bernama human papillomavirus (HPV). Virus tersebut menyebabkan infeksi menular seksual hingga akhirnya menyebabkan kanker serviks pada wanita.

dr. Kristoforus Hendra Djaya SpPD (via dokumentasi)

VemmeDaily.com, Jakarta- The American Cancer Society pernah memperkirakan, setidaknya akan ada belasan ribu penderita baru, dan lebih dari 5000 wanita akan meninggal karena kanker serviks pada tahun yang akan datang.

Sementara kanker Serviks di Indonesia telah menyumbang kematian yang cukup besar. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI, 58 wanita setiap harinya rata-rata terkena Kanker Serviks dan 26 wanita diantaranya meninggal dunia.

Menurut dr. Kristoforus Hendra Djaya SpPD seorang Disease Prevention Expert yang juga CEO dari In Harmony Vaccination yang fokus dengan pencegahan penyakit melalui vaksinasi dewasa, kanker serviks atau yang juga dikenal dengan nama kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang organ bagian depan rahim atau peralihan antara rahim dan vagina. Pada organ yang dalam istilah medis disebut serviks uterus itu, sel kanker menyerang dan mengganas.

Penyebab kanker serviks adalah sebuah virus bernama human papillomavirus (HPV). Virus tersebut menyebabkan infeksi menular seksual hingga akhirnya menyebabkan kanker serviks pada wanita. Dalam faktanya semua orang dapat terinfeksi virus HPV tidak peduli pria ataupun wanita.

“Kanker serviks proses hingga menjadi kanker mematikan berkisar 3 hingga tujuh belas tahun. Itulah mengapa Kanker Serviks cenderung tidak diketahui keberadaannya karena cenderung tidak bergejala. Pemberian vaksin HPV, berfungsi sebagai pencegahan hingga 14 tahun,” ungkapnya.

Saat ini ada dua jenis vaksin yaitu Gardasil dan Cervarix. Vaksin Gardasil memberikan perlindungan mencakup 4virus penyebab kanker serviks dan kulit kelamin. Vaksin ini dapat digunakan oleh pria dan wanita. Sedangkan Cervarix adalah vaksin yang memberikan perlindungan infeksi virus HPV 16 dan 18.

Sementara untuk kanker payudara, Penyebab kanker payudara yang utama belum diketahui. Karena itu, pencegahan sepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia dan riwayat kesehatan.

Kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012, menurut data di organisasi kesehatan dunia (WHO). Kanker payudara di Indonesia lebih banyak diderita oleh wanita usia muda dan pada tahap yang lebih lanjut.

Dibalik kedua fenomena kedua jenis kanker ini, ia menambahkan, kanker payudara ini dapat dicegah dengan cara menjaga pola hidup sehat, pemeriksaan dini dan sadari.

Sementara untuk kanker Serviks selain pemeriksaan baik pap smear maupun IVA, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara melalui vaksin. Faktanya, vaksinasi efektif mencegah penyebaran virus penyakit hingga 98%. Tak hanya pada anak, pemberian vaksinasi juga penting dilakukan orang dewasa.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pencegahan, ia juga mengajak masyarakat untuk terlibat dengan gerakan kepeduliaan melalui campaigne #JoinAHandToPrevent
Klik www.joinAHandToPrevent.org.

To Top