Lifestyle

Ini Ciri-ciri Anda Seorang Workaholic

Jatuh cinta dengan pekerjaan membuat seseorang menjadi kecanduan kerja atau workaholic.Karena merasakan jatuh cinta terhadap pekerjaan.

Ilustrasi (via:istimewa)

VemmeDaily.com – Jatuh cinta dengan pekerjaan, membuat seseorang menjadi kecanduan kerja atau workaholic. Bagi Anda wanita karier pastilah pernah merasakan jatuh cinta terhadap pekerjaan. Bisa bekerja sekaligus menikmatinya pastilah merupakan kebanggaan tersendiri.

Selain bekerja untuk menyalurkan kemampuan dan hobi, Anda pun dapat menikmati jerih payah berupa gaji hasil kerja keras Anda. Workaholic bisa muncul pada Anda yang memiliki obsesi besar. Sehingga nantinya hal itu akan mendorong Anda untuk bekerja lebih optimal.

Seorang workaholic biasanya mengesampingkan hal-hal  yang berhubungan dengan pribadi atau keluarganya. Orang yang terkena sindrom workaholic nantinya dapat menomorduakan keluarga demi karier semata.

Workaholic, istilah ini diperkirakan muncul pada pertengahan tahun 1960-an, pada saat era industrialisasi sedang gencar melanda ke seluruh penjuru dunia, yang membawa pada perubahan kehidupan sosial dan ekonomi. Perubahan cara pandang ini membuat banyak orang berlomba-lomba mengejar kemakmuran ekonomi melalui industri.

Selain itu, berbagai macam bentuk aktualisasi diri manusia pun mengalami pergeseran. Bekerja yang sebelumnya dianggap untuk memenuhi kebutuhan hidup, sekarang menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan pengakuan diri. Apalagi salah satu dampak globalisasi adalah semakin ketatnya persaingan. Bekerja pun menjadi alat untuk memenangkan persaingan.

Karena itu, banyak orang yang menjadi workaholic alias kecanduan kerja, sehingga kehidupan pribadi seperti keluarga dan anak-anak terlupakan.

Ciri-ciri workaholic lain yang mungkin juga perlu dikenali adalah:

  1. Tidak memiliki batasan mental yang jelas antara urusan rumah dan urusan kantor
  2. Dimanapun berada, sang workaholic selalu memprioritaskan urusan pekerjaan. Kebahagiannya hanya terasa ketika bersentuhan dengan pekerjaan
  3. Stres dengan urusan pekerjaan
  4. Tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau fun atau entertainment karena urusan pekerjaan
  5. Terus memikirkan pekerjaan meskipun sedang liburan

 

To Top