VemmeDaily.com – Lutfi Akman jeli melihat peluang usaha kuliner dengan menu sate khas Jepang atau yakitori berkonsep food truck. Ia pun membangun usaha food truck yang diberi nama Dozo sejak September 2014. Pria yang akrab disapa Lutfi ini memilih makanan khas Jepang lantaran banyak disukai masyarakat. Namun tidak seperti pelaku usaha makanan Jepang pada umumnya yang memilih Bento atau Sushi, Lutfi memilih menu sate Jepang Yakitori yang masih jarang pelaku usahanya. Pilihan Lutfi jatuh pada konsep food truck, selain modal yang dibutuhkan lebih sedikit, juga bisa melakukan pemasaran dengan metode jempu bola. Dengan konsep food truck, dimana ada keramaian maka di situ pula ia bisa membuka gerai dengan pangsa pasar tak terbatas.

Menu Sate khas Jepang kreasi Dozo (foto: istimewa)
Dengan modal Rp 200 juta Lutfi mengubah mobil Grand Max miliknya menjadi tempat usahanya dengan konsep food truck dan membuat kitchen set di dalam mobil. Nominal tersebut diakui Lutfi cukup mahal, pasalnya Lutfi mengunakan bahan stainless steel untuk membuat kitchen set. Meski menggunakan konsep food truck, namun Lutfi berhasil menghadirkan nuansa ala Jepang pada food truck yang diberi merek Dozo. Lewat design stiker yang bergaya Jepang serta menyajian menu dengan dipanggang (grill) di atas food truck membuat pelanggan serasa tengah berada di Jepang.

Menu Sate khas Jepang kreasi Dozo (foto: istimewa)
Dozo menawarkan aneka menu sate khas Jepang yang dikenal dengan Yakitori. Secara penampilan, Yakitori tidak jauh berbeda dengan sate pada umumnmya. Yakitori sendiri berasa dari kata Yaku yang berarti bakar dan Tori yang berarti ayam, jadi Yakitori dapat juga diartikan daging ayam yang dibakar. Bedanya jika sate khas Indonesia disajikan dengan saus kacang atau saus kecap, maka Yakitori dihidangkan dengan saus Yakitori.

Menu Sate khas Jepang kreasi Dozo (foto: istimewa)
Ada 5 varian menu yang ditawarkan Dozo seperti Yakitori, Yakigyunoki yaitu sate yang terdiri dari Jamur Enoki yang dibalut dengan Australia beef, Negima yang berisi daging paha ayam dan daun bawang, Tsukune yaitu ayam bumbu, dan Yashitake berupa Jamur Shitake. Dozo juga menawarkan menu Rice Bowl dan Sandwich Beef Teriyaki atau Chicken Teriyaki. Jika melihat harga jual yang ditawarkan Lutfi tidak menampik jika Dozo memang menyasar segmentasi pasar menengah ke atas. Maka tidak heran bila Lutfi mengaku pernah meraup omset hingga Rp 10 juta/hari.

Menu Sate khas Jepang kreasi Dozo (foto: istimewa)
Event masih menjadi andalan bagi sebagian besar pelaku usaha food truck dalam memasarkan produknya, tidak terkecuali dengan Dozo. Lutfi mengaku masih mengandalkan penjualan dari event ke event dibanding harus mangkal di lokasi yang sama setiap harinya. Namun Lutfi mengaku cukup selektif dalam memilih event yang hedak dikuti mengingat produk dan harga yang ditawarkan oleh Dozo cukup segmented. Lutfi mengaku tidak begitu mempermasalahkan lokasi, sebaliknya Lutfi lebih melihat tema dari event tersebut dan bagaimana pihak penyelenggara mengemas event tersebut sehingga layak jual.
Info Lebih Lanjut Hubungi:
Dozo
Telp: (021) 29521566
Twitter & IG: @dozo_meals
Website: www.dozo.co.id
