VemmeDaily.com – Ingin tubuh langsing bukan berarti harus melakukan diet sembarangan atau diet salah. Akibatnya, bisa bikin sakit hingga kematikan. Memang belakangan banyak cara yang bisa menjadi pilihan untuk melangsingkan tubuh. Cara-cara yang banyak dilakukan orang adalah dengan diet ketat, olahraga yang juga ketat, hingga menjalani berbagai treatment pelangsingan di klinik-klinik kecantikan dan bahkan operasi sedot lemak dan gastric banding.
Tentu diet ketat dan olahraga yang terlalu ketat tidak dianjurkan karena bisa membuat Anda sakit dan lemas meski
penurunannya terbilang cukup spektakuler. Sementara untuk treatment pelangsingan hingga operasi meski dianggap cukup instan, aman dan hasilnya memuaskan, namun tak semua orang memiliki budget berlebih untuk itu.
Melangsingkan tubuh, menurut dr. Natalia Emmy, MS, SpGK, dokter spesialis gizi klinik maka harus dimulai dengan pola hidup dan pola makan yang baik. Antara makanan yang masuk dengan makanan yang keluar itu sebaiknya seimbang. Jika kalori yang masuk dengan yang keluar lebih banyak yang masuk maka seseorang akan menjadi gemuk. Untuk komposisi makanan yang masuk sebaiknya seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Namun jumlah komposisi makan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, tinggi badan, berat badan, aktivitas dan olahraga. Karena itu untuk menurunkan berat badan secara sehat sebaiknya pergi ke dokter agar program penurunan berat badannya baik.
Penurunan berat badan yang baik adalah 3-4 kg per bulan, tidak dianjurkan lebih dari itu apalagi jika tidak di bawah
pengawasan dokter akan membuat yoyo syndrome, tubuh lemas, sakit hingga kematian. Program penurunan berat badan yang salah akan mempengaruhi kerja organ tubuh seperti ginjal, lever, sakit hipertensi hingga sakit jantung. Oleh sebab itu dalam menjalani diet harus seimbang agar tidak merusak metabolisme organ-organ tubuh.
Mengenai penurunan berat dengan alat-alat pelangsingan sebenarnya boleh-boleh saja. Tetapi perlu diingat bahwa yang dihancurkan adalah lemak yang di luar atau lemak perifer, sementara lemak visceral atau lemak dalamnya tidak bisa hancur. Lemak visceral itu hanya bisa hancur dengan olahraga. Meski ingin menghancurkan lemak, olahraga yang dilakukan tidak dianjurkan terlalu berat. Olahraga sebaiknya dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 30-60 menit, karena sel-sel tubuh juga perlu istirahat.